Your Health, Safety, and Environmental Solutions Tailored for You

1–2 menit

to read

Kesehatan Mental: Pilar Baru dalam Budaya HSE Modern

Selama bertahun-tahun, budaya HSE (Health, Safety, Environment) selalu identik dengan alat pelindung diri, inspeksi lapangan, dan pencegahan kecelakaan kerja. Namun kini, satu aspek penting semakin mendapatkan perhatian yaitu kesehatan mental pekerja. Dalam dunia kerja yang serba cepat, penuh tekanan, dan menuntut hasil instan, menjaga tubuh saja tidak cukup. Pikiran dan perasaan pekerja pun harus menjadi bagian dari sistem keselamatan yang utuh.

Konsep HSE modern kini bergerak menuju “total wellbeing” yaitu kesejahteraan fisik, psikologis, dan sosial. Perubahan ini bukan sekadar tren, tapi kebutuhan nyata. Permenaker No. 5 Tahun 2018 secara jelas memasukkan faktor psikologi sebagai bagian dari lingkungan kerja yang wajib dikendalikan. Artinya, tekanan kerja, beban berlebih, atau konflik interpersonal bukan lagi dianggap masalah pribadi, tetapi risiko kerja yang harus diidentifikasi dan dikelola sama seriusnya seperti paparan bahan kimia atau kebisingan.

Beberapa yang dapat diidentifikasi sebagai sinyal terdapat masalah dalam kesehatan mental di tempat kerja yaitu:

  • Perubahan perilaku secara mendadak
  • Penurunan produktivitas
  • Kehadiran yang tidak konsisten
  • Isolasi sosial

Oleh karena itu, kesehatan mental yang baik terbukti berpengaruh langsung terhadap keselamatan dan kinerja. Pekerja yang stres atau kelelahan mental lebih mudah kehilangan fokus, mengambil keputusan terburu-buru, dan akhirnya meningkatkan peluang terjadinya kecelakaan kerja. Sebaliknya, karyawan dengan kondisi mental sehat lebih sadar terhadap risiko, lebih peduli pada rekan kerja, dan memiliki kreativitas tinggi dalam menyelesaikan masalah. Dalam konteks HSE, hal ini berarti produktivitas meningkat seiring dengan turunnya angka insiden.

Untuk membangun budaya HSE yang benar-benar modern, perusahaan perlu mengambil langkah nyata identifikasi faktor psikososial seperti beban kerja, tekanan target, jam lembur, dan dukungan sosial di tempat kerja. Program-program seperti pelatihan manajemen stres, mindfulness session, atau Employee Assistance Program (EAP) dapat menjadi bentuk nyata kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan mental. Lebih dari itu, pemimpin dan supervisor harus dibekali kemampuan untuk mengenali tanda-tanda stres pada anggota tim, dan menumbuhkan budaya komunikasi yang terbuka serta saling mendukung.

Kesimpulannya, HSE modern bukan hanya mencegah kecelakaan, tapi juga menjaga kesehatan mental; budaya kerja yang peduli memastikan zero accident sekaligus zero burnout, menjadikan kesejahteraan pekerja sebagai strategi keberlanjutan dan produktivitas organisasi.

Sumber:

  1. Mendeteksi Tanda Awal Gangguan Mental di Tempat Kerja – Hse Community
  2. 1717062490029-KESEHATANJIWADALAMDUNIAKERJA.pdf

Tinggalkan komentar

Call us

Book via Phone Call

+(39) 1111-123456

Opening hours

Monday To Friday

09:00 To 6:00 PM

Alamat

785 15th St, Office 478

Boston, MD 02130

Kategori

Reliable, Trusted, and Professional Handyperson Services in New Jersey

Address

123 Main Street

Anytown, NJ

07001 United States

Call us

Book via Phone Call

(555) 123-4567

Opening hours

Monday To Friday

09:00 To 6:00 PM

Follow us!