
Pernahkah kamu mendengar mengenai Sulfur Dioksida (SO2)? Sulfur dioksida (SO2) adalah sebuah senyawa kimia berbentuk gas beracun yang tidak berwarna tetapi memiliki bau yang menyengat dan pedas. Masuk dalam kategori kelompok gas yang reaktif, artinya SO2 dapat dengan mudah larut dalam air dan bereaksi menjadi senyawa yang berbahaya, seperti asam sulfat (sulfuric acid). Pembentukan SO2 atau bisa disebut juga belerang dioksida berasal dari gabungan unsur belerang/sulfur (S) dan oksigen (O2).
Gambar 1: Lambang Senyawa SO2
Gas ini dihasilkan dari berbagai aktivitas alam atau manusia, seperti erupsi gunung berapi, pembakaran bahan fosil atau bahan lainnya yang mengandung belerang. Di Amerika, Cina, India, dan Eropa pembangkit listrik adalah sumber terbesar Sulfur Dioksida. Selain itu, senyawa ini juga berasal dari kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar bensin/solar (Jacobson, 2002). Dapat disimpulkan bahwa gas berbahaya ini berasal dari aktivitas manusia, hanya sekitar 2% SO2 yang berasal dari sumber alami, meski begitu, menurut studi gunung berapi dapat menghasilkan 63 kilo ton SO2 dalam sehari.
Pencemaran dari senyawa belerang dioksida dapat mempengaruhi beberapa aspek, yaitu:
- Aspek Lingkungan:
Tingginya kadar SO2 di udara dapat menyebabkan hujan asam. Air hujan yang tercemar dengan zat asam ini menghilangkan mineral dan nutrisi pada tanah, sehingga mengurangi kesuburannya. Ekosistem air juga terdampak, semakin sering terpapar dengan hujan asam, ekosistemnya akan rusak dan mengakibatkan punahnya spesies air. Selain itu, belerang dioksida juga dapat menyerap cahaya dan menimbulkan kabut yang mengurangi jarak pandang.
Gambar 2: Proses Hujan Asam (sumber: Climate4life)
- Aspek Kesehatan:
Gas beracun ini sudah dikenal sebagai gas yang dapat menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan, seperti pada selaput lendir hidung, tenggorokan, dan paru-paru, selain paparan gas SO2 dapat memperburuk kesehatan penderita asma. SO2 juga berpotensi menghasilkan aerosol sulfat yang merupakan pencemaran sekunder. Aerosol sulfat yang masuk ke dalam saluran pernapasan dapat menyebabkan dampak kesehatan yang lebih berat daripada partikel lainnya karena bersifat korosif dan karsinogen.
Gambar 3: Pengaruh SO2 Bagi Kesehatan Manusia
- Aspek Material:
Pencemaran oleh SO2 dialami juga oleh bangunan yang berbahan batu kapur, batu pualam, dan dolomit. Hal ini disebabkan oleh hujan asam yang dapat melarutkan kalsium karbonat, sehingga menghasilkan kristal yang merusak batuan jika dibiarkan untuk waktu yang lama. Bangunan yang biasanya terdampak adalah bangunan-bangunan tua, seperti patung, arca, atau candi.
Tentunya setiap hal memiliki dampak baik dan dan dampak buruknya, belerang dioksida sendiri memiliki senyawa yang dapat menghambat pembusukan dan aktivitas mikroba, sehingga dapat digunakan sebagai pengawet dalam industri pangan. Dalam peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) No. 36 Tahun 2013 memperbolehkan penggunaan SO2 sebagai pengawet dengan batas maksimum 50 mg/kg. Gas SO2 juga berguna untuk industri pulp kertas, kaca, pertambangan, pembangkit listrik, tekstil, pengolahan limbah, pembuatan karet, ban, lantai dan masih banyak lagi. Dapat disimpulkan bahwa gas SO2 tidak selamanya berbahaya asal diolah dan digunakan dengan takaran yang sesuai.1

Tinggalkan komentar