
Indonesia memiliki gunung api aktif terbanyak di dunia. Menurut Smithsonian Institution Global Volcanism Program, ada 55 gunung berapi yang aktif sejak tahun 1960. Salah satunya yaitu Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro Sulawesi Utara yang mengalami peningkatan aktivitas vulkaniknya hingga meletus pada 16 April 2024 malam. Tidak ada korban jiwa pada bencana ini, namun sekitar 828 warga harus mengungsi. Menurut ahli vulkanologi ITB, Dr. Mirzam Abdurrachman, S.T., M.T., selain aktivitas dari Gunung Ruang, terdapat Gunung Merapi di Jawa Tengah, Gunung Semeru di Jawa Timur, Gunung Marapi di Sumatera Barat serta Gunung Lewatolo di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengalami erupsi bersamaan dalam kurun waktu yang berdekatan. Hal ini dapat terjadi karena memang waktu letusannya bersamaan, atau karena berada pada satu garis lempeng yang sama yang posisinya berbentuk menyerupai busur jika dilihat dari atas, yang disebut busur gunung api.
Erupsi gunung api sendiri adalah pelepasan tekanan yang terjadi ketika magma (batuan cair panas) dan gas di dalam gunung api mencapai permukaan. Hal ini terjadi ketika tekanan magma melampaui batuan penutup di puncak gunung api. Saat batuan penutup pecah, magma, gas, abu, dan material vulkanik lainnya dilepaskan ke atmosfer (BPDB Jatim, 2023). Erupsi menyebabkan dampak yang sangat besar bagi lingkungan. Maka dari itu, kita perlu waspada dan memperhatikan hal-hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi bencana dari gunung api. Jika terjadi erupsi gunung berapi, langkah-langkah yang dapat diambil yaitu:
- Ikuti Peringatan dan Petunjuk: Perhatikan peringatan dan petunjuk dari otoritas lokal, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Perhatikan peringatan evakuasi dan saran keselamatan.
- Evakuasi Dini: Jika berada di wilayah yang terancam oleh erupsi gunung berapi, segera evakuasi ke daerah yang lebih aman sesuai petunjuk otoritas setempat. Hindari daerah yang terkena dampak langsung dari letusan, daerah lembah atau aliran sungai, dan tempat terbuka. Ikuti rute evakuasi yang telah ditetapkan oleh otoritas setempat.
- Gunakan Masker: Jika berada di daerah yang terkena abu vulkanik, gunakan masker penutup wajah atau kain tebal untuk melindungi saluran pernapasan dari partikel-partikel abu yang berbahaya.
- Jauhi Daerah Bahaya: Hindari daerah yang terkena dampak langsung dari letusan gunung berapi, termasuk aliran lava, lahar, atau hujan abu. Jangan mendekati gunung berapi atau area yang terancam bahaya letusan.
- Lindungi Diri dari Hujan Abu: Jika berada di daerah yang terkena abu vulkanik dan tidak perlu evakuasi, tutup jendela dan pintu rumah untuk mencegah masuknya abu vulkanik ke dalam rumah. Bersihkan abu dari atap, halaman, dan area terbuka lainnya untuk mencegah kerusakan.
- Segera Cari Perlindungan Jika Terjadi Hujan Abu: Jika hujan abu vulkanik terjadi, segera cari perlindungan di dalam ruangan. Hindari mengemudi atau melakukan aktivitas di luar ruangan yang tidak perlu selama hujan abu.
- Perhatikan Informasi Terkini: Tetap waspada dan perhatikan informasi terkini untuk mendapatkan instruksi dan peringatan lebih lanjut.1
- Sumber:
Kemenkes RI. 2022 7 Hal Yang Harus Dilakukan Saat Erupsi Gunung Api (kemkes.go.id)
BPDB Jawa Timur, 2023. Erupsi Gunungapi: Fenomena Alam Penuh Keajaiban dan Bahaya – BPBD Provinsi Jawa Timur (jatimprov.go.id)
ITB, 2024. Ahli Vulkanologi ITB: Bahaya Tersembunyi dari Erupsi Gunung Ruang di Tengah Lautan – Institut Teknologi Bandung
BNPB, 2024. Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Sebanyak 828 Warga Dievakuasi – BNPB ↩︎

Tinggalkan komentar